Isu SARA Akan Usai Antiklimaks

Jakarta: Ramainya isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 bakal berakhir klimaks. Pasalnya Masyarakat jenuh dengan isu-isu SARA yang menyudutkan pasangan calon tertentu.

Pengamat politik Karyono Wibowo mengungkapkan, SARA itu tidak lagi dijadikan komoditas untuk menjatuhkan lawan. Isu SARA untuk menjatuhkan lawan hanya akan berakhir antiklimaks.

“Justru masyarakat tidak akan simpati kepada pasangan atau tim, pendukung yang menggunakan isu SARA untuk menjatuhkan pasangan tertentu,” kata Karyono di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 5 April 2017.

Selain bakal berakhir antiklimaks, isu SARA juga disebut kontraproduktif dari inti Pilkada DKI Jakarta. Seharusnya, masing-masing paslon bisa memanfaatkan masa kampanye di putaran kedua dengan adu gagasan dan program.

BACA:  Harlah PKB ke 26, DPW PKB Sumsel Pusatkan Kegiatan di Muara Enim

Pada putaran kedua ini, Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno bakal dipertemukan dalam debat yang diselenggarakan oleh KPU DKI Jakarta. Momentum tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh keduanya.

“Bagaimana adu program bagaimana membuat Jakarta lebih baik, lebih maju daripada harus menghujat,” tegasnya.

Ia menambahkan, sebagai Ibu Kota negara Indonesia, warga Jakarta juga seharusnya bisa menjadi contoh melaksanakan Pilkada yang demokratis, bukan sebaliknya. Karyono menilai, saat ini yang ditampilkan oleh warga Jakarta justru terkesan kuno dengan kampanye yang berbau SARA.

BACA:  KPUD Muara Enim Umumkan Hasil Verifikasi Faktual Parpol Peserta Pemilu 2019

“Semua pihak harus memberi contoh yang baik. Jakarta harus menjadi pilot project daerah lain,” pungkas dia.

Facebook Comments


















Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *