Pembentukan Timnas Terbantu oleh Liga Sepakbola Pelajar

Muaraenimonline.com, Jakarta –  Acara workshop Liga Sepakbola Pelajar Piala Menpora 2017 yang diikuti oleh 34 koordinator wilayah (Korwil). Penyelenggara Badan Liga Sepakbola Pelajar Indonesia (BLiSPI) yang bertindak pertandingan Liga Sepakbola Pelajar (LSP) 2017.

Setiap provinsi diberi kewenangan melaksanakan pertandingan di seri daerah yang diatur oleh Koordinator Wilayah (Korwil BLiSPI) daerah masing-masing. Ketua BLiSPI, Subagja Suihan mengatakan sebanyak 34 provinsi ambil andil sebagai peserta LSP 2017. Hal ini dipastikan akan berjalan sesuai rencana dan harapan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora).

“Tim terbaik dari pertandingan seri daerah akan bersaing di tingkat provinsi sebelum memasuki seri tertinggi dari LSP 2017, yaitu nasional. Ada tiga seri dalam LSP 2017, seluruh peserta akan bersaing dari seri daerah, kemudian provinsi, dan terakhir nasional,” katanya di Jakarta, Jumat (21//4).

Menurutnya, LSP 2017 diadakan seprofesional mungkin. Seluruh peraturan pertandingan wajib ditaati oleh setiap klub peserta, bahkan pelatih setiap klub diwajibkan memiliki lisensi D kepelatihan. Wasit yang pimpin pertandingan pun tak boleh diambil dari mahasiswa keolahragaan.

BACA:  Ketujuh Orang Ini Ada di Daftar Pencalonan Sekjen PSSI

Baginya, Korwil BLiSPI harus berkomunikasi dengan Asosiasi Provinsi PSSI untuk mendapatkan wasit berlisensi, sehingga pertandingan berjalan lancar hingga ke tingkat provinsi dan nasional.

“Seluruhnya harus disiplin dan menaati peraturan yang sudah ditetapkan agar LSP berjalan sesuai rencana dan harapan. LSP 2017 diselenggarakan untuk mencari bibit unggul pesepakbola Indonesia. Setiap pemain terbaik akan didata sebagai peserta seleksi Timnas Pelajar yang akan dipertandingkan di tingkat internasional,” tutup dia.

Mantan pemain Timnas Indonesia era 1990-an, Aples Gideon Techuari menilai bahwa perhelatan LSP merupakan langkah penting untuk membantu pembentukan Timnas Indonesia ke depannya, apalagi pembinaan usai dini di Indonesia tidak berjalan konsisten. Situasi inilah yang sedang dilakukan oleh Kempora dalam pembinaan sepakbola yang akan mempertandingkan dua kelompok umur, yaitu U-14 dan U-16.

BACA:  Kesuksesan Tim Taekwondo Indonesia Sumbang Medali di ISG 2017

“LSP ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi para pemain muda di seluruh Indonesia untuk terlibat, sehingga pembinaan pemain bisa berjenjang ke depannya,” ucap Aples.

Ia bersyukur dengan konsistensi Kempora menyelenggarakan LSP, sehingga para pemain di daerah-daerah bisa memiliki pengalaman serta kesempatan untuk bisa mengikuti kompetisi level tinggi sehingga bisa mengejar pembinaan sepakbola ke depannya.

Hasil pembinaan LSP tahun lalu rencananya akan dikirim ke perhelatan Gothia Cup di Tiongkok pada Agustus mendatang. Sedangkan untuk LSP tahun ini dipersiapkan untuk berbagai kejuaraan setingkatnya, sehingga ada jenjang ke depannya.

Facebook Comments


















Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *