Ini Penjelasan Bank Mandiri Terkait Jarangnya Uang Baru NKRI di ATM

Muaraenimonline.com – Bank Indonesia (BI) sudah mengedarkan uang rupiah tahun emisi 2016 sejak akhir tahun 2016 lalu. Namun, banyak masyarakat belum menggunakan uang baru tersebut lantaran masih jarang ditemui di mesin-mesin ATM perbankan.

Kemudian, bagaimana penjelasan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terkait kondisi tersebut?

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, peredaran uang baru pada dasarnya mengikuti prinsip ilmu ekonomi.

“Yaitu kalau uang baru diedarkan tanpa menarik uang lama adalah pertambahan jumlah uang beredar. Artinya sekarang satu lembar uang yang sudah tidak layak edar ditukarkan dengan satu lembar uang baru,” jelas Rohan di Plaza Mandiri, Selasa (30/5/2017) malam.

BACA:  Sinergi Indonesia-Taiwan Tingkatkan Aspek Pertanian

Rohan mengungkapkan, seberapa lama uang yang sudah tak layak edar ditarik peredarannya dan diganti dengan uang baru tergantung beberapa kondisi. Ia menyebut antara lain kondisi uang yang sudah rusak atau sangat kumuh.

Rohan menyatakan, pihaknya tidak bisa menentukan jenis uang yang diedarkan atau yang ada di dalam mesin ATM. Hal ini adalah wewenang bank sentral.

“Kasnya bank ada di BI (Bank Indonesia). Kita selalu mengajukan permintaan uang, kita ke teller (di BI) lalu dapat uang, kadang dapat uang baru, kadang dapat uang yang tidak baru,” jelas Rohan.

BACA:  Drastis, Naiknya Transaksi Harian BEI akan IHSG

Menurut Rohan, uang yang diperoleh perbankan dari bank sentral dapat dikatakan acak. Artinya, bisa saja bank memperoleh uang NKRI tahun emisi 2016 yang teranyar atau uang yang sudah beredar lebih dulu.

Facebook Comments














Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *