Peluncuran Rudal Korut Semakin Tak Bertoleransi

Muaraenimonline.com – Jepang memprotes keras mengenai peluncuran rudal terbaru Korea Utara jatuh disekitar perairannya, Rabu (5/4). Tokyo menganggap insiden itu “sangat bermasalah” dan tidak dapat ditoleransi.

Ungkapan keluar dari Perdana Menteri Shinzo Abe jika pihaknya akan memperkuat kerja sama dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk melindungi keamanan warga menghadapi ancaman Pyongyang yang kian mengkhawatirkan.

Pasalnya ia menilai negara paling terisolasi itu berpotensi melakukan tindakan provokatif lainnya.

Tak hanya itu saja, Namun Korsel turut mengecam keras uji coba peluru kendali balistik pagi hari tadi, menyebutnya sebagai tantangan terbaru bagi serangkaian sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Korut.

BACA:  PD. Aisyiyah Kabupaten Muara Enim Bagikan Paket Sembako Keseluruh Guru TK dan PAUD Dibawah Naungan Amal Usaha

“Ini merupakan tantangan yang memperolok serangkaian resolusi Dewan Keamanan PBB dan mengancam perdamaian serta keamanan masyarakat internasional, khususnya Semenanjung Korea,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.

Berdasarkan lansiran, lagi-lagi Pyongyang menembakkan proyektil ke perairan Laut Jepang atau Laut Timur. AS meyakini proyektil tersebut adalah peluru kendali balistik.

Proyektil itu disebut ditembakkan dari sebuah situs di Sinpo, Hamgyong Selatan. Uji coba rudal ini dilakukan sehari sebelum pertemuan puncak antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Washington berlangsung.

BACA:  IHSG Awal Bulan Bangkit

Dalam pertemuan itu kedua pemimpin direncanakan akan membahas program rudal dan senjata nuklir Korut. Salah satunya, permintaan Washington agar Beijing mau meningkatkan kontribusinya membantu meredam ambisi nuklir Korut.

Selain itu, kedua negara juga dijadwalkan akan membahas rencana sanksi tambahan bagi rezim pemerintahan Kim Jong-un tersebut.

Facebook Comments


















Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *