Eka Putra Zakran, SH MH Kecam Anggota DPRD Yang Menutup Akses Rumah Tahfiz Ke Masjid

Medan, Muaraenimonline.com-Terkait perihal sikap seorang oknum anggota DPRD Kabupaten Pangkep inisial A yang mekat menutup akses jalan bagi para murid tahfiz menuju Masjid sebagaimana diberitakan tribunnews.com mendapat tanggapan dan kecaman dari praktisi hukum dan pengamat sosial, Eka Putra Zakran, SH MH alias Epza. Hal itu disampaikan Epza kepada kru media di Medan pada Sabtu, 24/7/2021.

Epza menilai tindakan oknum anggota DPRD yang menutup fasilitas umum (jalan) dari rumah tahfiz menuju Masjid, dengan membangun tembok setinggi 3 meter merupakan sikap arogan, tidak memiliki kepekaam sosial, rendah rasa kemanusian, keadaban. Artinya tidak memiliki respon of sibility dan sensi of crisis, khususnya dalam hal mendorong keberadaan tahfiz sebagai rumaj tempat belajar pendidikan agama bagi para anak didik.

Bukan hanya tidak memiliki kepekaan sosial, oknum anggota DPRD tersebut juga dikabarkan telah melakukan pengancaman dengan menggunakan parang hanya karena alasan tidak suka jalan didepan rumahnya dilewati.

Perlu diperiksa kejiwaan oknum anggota DPRD tersebut, sebagai wakil rakyat tak pantas prilakunya seperti itu. Sikap arogansi berlebihan seperti itu biasanya disebabkan dua hal, kalau bukan karena sombong atau lupa diri bisa jiga karean ada gangguan kejiwaan.

BACA:  HUT RI KE-76 Tahun: Momentum Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Oleh Eka Putra Zakran, SH MH

Harusnya gembira dong kalau di dekat atau disamping rumah kita ada rumah tahfiz, mereka kan pastinya belajar pendidikan agama, Al-Quran dan Hadits. Hanya setan yang tak suka melihat anak didik belajar pendidikan agama.

Kalau kejiwaannya tidak terganggu, sikap oknum seperti ini sangat berlebihan. Artinya tidak ada sedikitpun mencerminkan sebagai sikap seorang wakil rakyat, yang sejatinya partisipatif dan humanis.

Mengapa mesti melakukan pengancaman dan membangun tembok hanya karena faktor tidak senang jalan depan rumajnya di lewati. Kenapa tidak dibicarakan saja baik-baik lewat musyawarah dan mufakat tanpa mengedepankan aksi arogan dan kekerasan serta pengancaman?. Justru dengan pengancaman itu sudah masuk dalam kategori tindak kriminal.

Sangat disayangkan sikap seorang anggota legislator dari Partai Amanat Basional tersebut. Jika benar tidak suka ada pihak yang melintas didepan rumahnya. Ini sikap picik namanya. Sombongnya gak ketulungan kalau begitu. Orang seperti ini cocoknya hidup ditengah laut, gak cocok hidup ditengah masyarakat. Sudahlah wakil rakyat, haji pulak lagi. Gak pantaslah berbuat seperti itu. Terus terang secara tegas saya mengecam perbuatan oknum anggota DPRD yang menutup akses kepada rumah tahfiz itu.

BACA:  EPZA Apresiasi Polisi Atas Penetapan Lima Tersangka Penganiayan Di PIP

Hal yang menjadi perhatian dan membuat naluri kita prihatin adalah tindakan membangun tembok 3 meter itu. Sehingga menutup akses bagi para tahfiz saat hendak menuju Masjid, yaitu Tahfiz Nurul Jihad, tempat para anak didik belajar pendidikan agama. Termasuk beberapa insiden pengancaman yang pernah dilakukan oleh A kepada para anak didik takfiz.

Selain mengecam tindakan yang diduga dulakukan A tersebut, kita berharap agar pemerintah setempat dan aparat keamanan dapat melakukan tindakan hukum guna menyelesaiakan permasalahan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Facebook Comments


















Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *