Muaraenimonline.com, Jakarta – Pasangan Calon gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno masih terus menggalang sebuah program rumah murah Rp350 juta. Lebihnya lagi rencana rumah murah itu bisa didapat dengan uang muka nol persen.
Cawagub DKI Sandi memberikan tawaran rumah murah dengan konsep hunian vertikal. Nantinya, hunian itu akan dibangun di lahan milik Pemprov DKI Jakarta.
“Nanti akan kami lengkapi dengan moda transportasi. Kalau Singapura seperti housing devolopment board,” kata Sandi di kawasan Jakarta Selatan, Senin 3 April 2017.
Terlebih Sandi pun menjamin konsep hunian seperti itu mampu dijangkau masyarakat dengan pendapatan di bawah Rp7 juta per bulan. Selain konsep seperti rumah susun sederhana milik (rusunami), rumah murah juga bisa dibuat rumah petak pada umumnya.
“Iya itu juga bisa. Untuk kami, yang di tanah Pemprov bentuknya vertikal,” tutur Sandi.
Cawagub nomor urut tiga ini menargetkan membuat sekitar 50 ribu rumah murah dengan anggaran Rp3 triliun. Dengan begitu, lanjut Sandi, Pemprov bisa mengurangi 83 persen dari backlog.
Sandi berniat membuat diskusi terbuka dengan Real Estate Indonesia, masyarakat, Bank Indonesia, dan pengusaha. “Akan diskusi setengah hari. Usulan ini yang sangat konkret untuk mencoba mencari solusi biaya perumahan yang semakin hari semakin mahal,” pungkasnya.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo angkat bicara. Menurut dia, bank sentral mempunyai aturan khusus terkait loan to value (LTV) untuk pembiayaan properti. Di aturan yang telah ditentukan, sudah ada besaran uang DP untuk penyaluran kredit properti.
“Harus ada minimum DP untuk penyaluran kredit properti. Kalau seandainya nol persen itu menyalahi (ketentuan),” ucap Agus di kompleks perkantoran BI, beberapa waktu lalu.
Menurut Agus, program DP nol persen sebaiknya tidak dilakukan. Program tersebut berpotensi mendapat teguran.
“Sebaiknya jangan dilakukan, karena nanti akan mendapatkan teguran dari otoritas,” jelas Agus.