MUARAENIMONLINE.COM – Koperasi adalah suatu bentuk usaha bersama di antara orang-orang yang mempunyai kepentingan bersama, yang dijalankan dan dikelola bersama berdasarkan asas kekeluargaan (Widiyanti, 1999). Keberadaan koperasi sekolah yang dimanajemen dengan baik akan menjadi pusat kegiatan kewirausahaan di sekolah yang menjadi pusat perputaran keuangan di sekolah tersebut.
Koperasi sekolah pada umumnya hanya sebagai lembaga untuk pengadaan buku cetak dan seragam sekolah, sehingga pembelian barang tersebut terkesan tidak memaksa pada peserta didik. Kegiatan ini tidak akan membutuhkan manajemen karena sifatnya sebatas pengadaan barang, bukan memutar keuangan seperti halnya prinsip utama koperasi. Melalui pengelolaan koperasi sekolah diharapkan program kewiraushaan yang telah direncanakan dalam berjalan maksimal.
Menurut Tasbillah (2011) dalam Kaberi (2019) menyatakan bahwa kewirausahaan digambarkan sebagai upaya dalam menterjemahkan penggalian berbagai kemungkinan peluang yang mungkin muncul di pasar.
SMA Negeri 1 Gunung Megang dengan jumlah siswa yang lebih dari 600 siswa merupakan potensi pasar yang luar biasa untuk melakukan kegiatan usaha, apalagi ditunjang dengan pelaksanaan kegiatan belajar dari pagi hingga sore hari.
Seorang pemimpin tentu saja tidak mudah, karena harus memiliki kemampuan dalam kepemimpinan dan dapat mempengaruhi bawahannya. Seorang pemimpin harus mampu merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, serta mengawasi pekerjaan, sehingga sasaran yang diinginkan dapat berjalan dengan baik. Minat berwiraswasta dapat dilihat dari keseriusan dalam menekuni usaha yang dihadapi dengan tujuan untuk mencapai hasil semaksimal mungkin dengan berbagai inovasi serta tantangan dan rintangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Kaberi, 2019).
Kepala Sekolah sebagai sosok pemimpin perubahan dalam mewujudkan program kewirausahaan bisa fokus untuk berusaha dan berjuang melalui pengelolaan koperasi sekolah. Kegiatan usaha yang dijalankan oleh koperasi sekolah akan menimbulkan perasaan senang dan memberikan manfaat warga sekolah karena berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan pokok saat berada di lingkungan sekolah.
Strategi pengembangan kewirausahaan melalui dalam pengelolaan koperasi sekolah, terdiri dari bentuk usaha yang telah dijalankan: 1) Air Minum isi ulang; 2) Gerai Aice di Koperasi Sekolah; 3) Kantin sehat yang dikelola oleh guru dan siswa; dan 4) Pengadaan ATK yang bekerjasama dengan pihak luar.
Koperasi Sekolah sebagai kegiatan intrakurikuler dimaksudkan sebagai wahana praktik dari mata pelajaran ekonomi pada topik badan usaha atau sebagai tempat praktik mata pelajaran kewirausahaan. Kegiatan usaha yang dilakukan dengan menyelenggarakan Kantin Sehat secara berkolaborasi antara guru dan siswa menjadi wadah untuk mengembangkan karakter siswa.
Berdasarkan hasil observasi kegiatan berkoperasi mampu menumbuhkan nilai karakter seperti kekeluargaan, kemandirian, tanggung jawab, dan demokrasi warga sekolah pada bidang usaha Kantin Sehat yang dikelola oleh guru dan siswa. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Sukidjo dkk (2016), manfaat Koperasi Sekolah disamping memenuhi kebutuhan sekolah juga mampu menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter kekeluargaan, kemandirian, tanggung jawab, dan demokrasi.
Sumber Pustaka:
Kaberi. 2019. Pengembangan Kewirausahaan Melalui Pengelolaan Sampah Di Sekolah. Kumpulan Kisah Sukses Kepala Sekolah SMA. Jakarta: Kemendikbud.
Sukidjo, Ali Muhson, & Mustofa. 2016. Koperasi Sekolah sebagai Wadah Pengembangan Karakter Siswa. Jurnal Economia, Volume 12, Nomor 2, Oktober 2016.
Widiati, Ninik. 1999. Manajen Koperasi. Cetakan keenam. Jakarta: Rineke Cipta.
