Lidig Muara Enim: Bagi Tips Dampingi Anak Belajar di Era Pandemi

Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan kembali bergulir. Pada Selasa, 14 September 2021 pukul 09.00 hingga 12.00, telah dilangsungkan Webinar bertajuk “Tips Dampingi Anak Belajar di Era Pandemi”.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

BACA:  Lidig Muara Enim: Gunakan Bahasa yang Baik dan Benar di Ruang Digital

Pada webinar yang menyasar target segmen pelajar, guru, dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum, dihadiri oleh sekitar 1331 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Sulastry Pardede, M.Psi., Psikolog Klinis; Drs. Eko Pamuji, M.Ikom., Sekretaris PWI Jatim dan Ketua Jaringan Media Siber Indonesia Jatim; Redi Kales, S.H., Komisioner KPU Muara Enim; dan Evi Komalasari, Kepala SMK Bukit Asam. Nandieva Shahannaz sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Seperti Apriza Prasetio yang bertanya bagaimana sebaiknya yang dilakukan saya sebagai siswa jika mendapat postingan yang berunsur darah seperti kejadian kecelakaan. Apalagi yang mengirim adalah orang yang lebih tua, bagaimana cara memberitahu jika postingan tersebut tidak layak untuk disebarluaskan mengingat keluarga korban yang merasa tidak nyaman? Narasumber Drs. Eko Pamuji, M.Ikom., menanggapi itulah yang membedakan medsos dan media pers. Jika di media pers ada batasan untuk memposting hal-hal yang seperti itu, sedangkan media sosial diposting berdasarkan diri sendiri dan tidak ada aturan dalam hal tersebut. Cara mengatasinya adalah langsung saja diberitahu jika postingan seperti itu tidak baik untuk dibagikan da nada baiknya informasi tersebut disebarkan dengan lebih bijak agar tidak menjadi jejak digital yang berunsur negative.

BACA:  Lidig Muara Enim: Bangkit dari Pandemi dengan Literasi Digital

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Muara Enim. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.

Facebook Comments


















Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *