Makassar – Diharapkan untuk masyarakat suapa tidak gampang tergiur akan adanya iming-iming atau promo travel umrah yang menawarkan harga murah. Terkait harga umrah yang tidak wajar dikhawatirkan bakal merugikan jemaah.
“Lihat apakah harga murah itu rasional atau tidak. Perlu jelas perincian komponen-komponennya seperti apa,” kata Ketua Asosiasi Muslim Pengusaha Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Sulawesi Selatan Azhar Gazali di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 22 April 2017.
Pasalnya berdasarkan penuturan Azhari, Amphuri yang menaungi 230 perusahaan travel di Indonesia sudah sepakat jika standar biaya perjalanan umrah minimal Rp19 juta. Nilai tersebut adalah standar rasional untuk menutupi seluruh komponen biaya, seperti tiket penerbangan, hotel, transportasi di Tanah Suci, dan makan.
Masyarakat diminta berhati-hati, apabila ada perusahan travel yang menawarkan harga di bawah itu. Tingginya jumlah peminat umrah, menurut Azhar, berpeluang dimanfaatkan oknum untuk bertindak curang.
“Contohnya, travel menjual harga umrah Rp15 juta. Padahal, penerbangan pulang balik via Makassar ke Arab Saudi Rp14 juta. Itu kan tidak rasional,” ujar Azhar.
Azhar juga mengingatkan masyarakat agar tidak tergoda dengan pihak yang menawarkan umrah murah, namun harus menunggu pemberangkatan satu hingga dua tahun ke depan. Sebab, tidak ada pembatasan kuota yang bisa menunda pemberangkatan umrah.
“Jangan sampai dijanjikan berangkat tahun depan, tapi ternyata tidak jadi,” lanjut Azhar.
Di Sulsel, Amphuri membina 30 perusahaan travel. Azhar memastikan, pihaknya memberlakukan standarisasi yang ketat dalam penerimaan anggota. Terutama soal penerapan harga rasional.
“Komitmen awal kami pada penerapan harga rasional, agar jangan sampai ada monopoli pasar. Yang paling utama, jangan sampai memberi musibah bagi calon jemaah,” kata Azhar.
