Pochettino Kuncian Bagi Hugo Lloris

Muaraenimonline.com – Sosok tangguh dibawah mistar Tottenham Hotspur, Hugo Lloris, benar-benar menjatuhkan debut nasibnya pada Manajer Mauricio Pochettino. Artinya, selama pelatih asal america latin itu ada di Spurs, maka demikian pula dengan Lloris.

Pasalnya Kontrak Lloris di Spurs sampai dengan Juni 2022, sementara Pochettino hingga Juni 2021.

Lloris, yang kini berusia 30 tahun, diisukan akan hengkang dari klub London itu, ke Real Madrid dan Manchester United tertarik untuk memboyong penjaga gawang prancis itu.

Lloris dan Pochettino samasama diminati oleh Paris Saint-Germain.

“Masa depan saya tergantung kepada Pochettino. Itu sudah pasti. Saya merasa senang di Spurs, tetapi sepak bola adalah makhluk yang ringkih. Hal-hal bisa berubah dalam sekejap. Sulit untuk diprediksi,” kata Lloris dalam wawancara dengan koran Prancis, Le Figaro.

“Pochettino adalah orang yang penting untuk saya. Hubungan kami berkembang hingga di luar sepak bola. Merupakan sebuah partnership. Suatu hari, ia akan menjadi pelatih terbaik di dunia, meski menurut saya ia sudah yang terbaik saat ini,” lanjut kiper Prancis yang pindah ke Spurs dari Lyon pada Agustus 2012 itu.

BACA:  Respon Mensos Terkait Korban Longsor Ponorogo

Lloris direkrut oleh Andre Villas-Boas. Tentu saja, Lloris tidak menutup mata terhadap tawaran dari klub lain pada dirinya. Lloris tahu persis soal itu dan ia menolak untuk menutup kemungkinan untuk pindah pada suatu hari.

“Ada beberapa hal dalam hidup yang tidak bisa ditolak. Terlepas dari itu, saya tidak akan mengatakan diri saya tidak berambisi. Mereka adalah tim-tim yang memastikan semua tahu ketertarikan pada saya. Mereka klub-klub besar, yang dalam 10-15 tahun, masih akan memenangi beberapa trofi ,” kata Lloris.

BACA:  Pole Position Gp Argentina Milik Marc Marquez

Lloris juga mengatakan memakai klub-klub besar Eropa sebagai sebuah motivasi untuk Spurs bermain bagus. Trofi terakhir yang diraih Spurs adalah Piala Liga 2007/08.

Musim ini, Spurs berada di urutan ke-2 Premier League dan bulan depan akan menghadapi pemimpin klasemen, Chelsea, di semifinal Piala FA.

“Tottenham bukan sebuah klub yang terbiasa memenangi trofi setiap kali. Namun, kami berusaha untuk mengkreasikan sesuatu. Tidak mudah untuk menghadapi raksasa-raksasa Eropa, namun mereka adalah sumber motivasi yang luar biasa,” kata kiper kelahiran Nice pada 26 Desember 1986 itu.

Facebook Comments


















Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *