Jakarta (muaraenimonline.com) – Pengalaman Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad pernah terpapar virus corona atau Covid-19 namun sudah dinyatakan sembuh setelah rutin mengkonsumsi obat herbal bernama Herbavid19 kini menjadi sorotan publik. Akhirnya, Satgas Lawan Covid-19 bentukan DPR berinisiatif membagikan obat herbal tersebut ke berbagai rumah sakit.
Sehingg Dasco sempat berjanji untuk memproduksi dan mendistribusikan Herbavid19 jika sembuh Covid-19.
“Saya sendiri sudah merasakan manfaatnya, dan sekarang sudah sembuh. Saya bernazar kalau sembuh, kami mau produksi yang banyak minimal untuk 3.000 orang, kami mau bagi-bagi ke masyarakat yang membutuhkan,” kata Dasco Selasa (28/4/2020).
Diketahui Dasco sempat tertular Covid-19 dari suami adik iparnya. Setelah dinyatakan positif Covid-19, Dasco melakukan isolasi mandiri pada 14-18 Maret 2020.
“Saat itu, ada enam orang yang tertular Covid-19 disaat yang bersamaan. Saya dan kelima orang lainnya sembuh,” tambahnya.
Selanjutnya, Dasco kembali beraktivitas seperti biasa. Dia pun kini bertugas sebagai Koordinator Satgas Lawan Covid-19 DPR RI. Dasco menegaskan agar niat baiknya ini tidak dijadikan polemik, sebab dirinya berniat untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Habiburokhman selaku Deputi Hukum dan Advokasi Satgas Lawan Covid-19 mengatakan, biaya produksi Herbavid19 seluruhnya menjadi tanggungan Satgas.
Ia menegaskan Satgas bekerja sama dengan produsen obat herbal untuk kemudian dibagikan secara gratis ke Rumah Sakit, dan juga Herbavid19 diproduksi dengan merujuk pada publikasi jurnal ilmiah internasional.
“Kami membagikan jamu herbal Herbavid19 kepada sejumlah Rumah Sakit secara gratis, alias tidak diperjual-belikan. Biaya produksi jamu tersebut bukan anggaran negara karena Satgas Lawan Covid-19 memang bentuk charity atau aksi kemanusiaan anggota DPR,” jelas Habiburokhman.
Diketahui, Herbavid19 kini sedang dalam proses perizinan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Namun demikian, Habiburokhman menegaskan tidak ada bahan-bahan terlarang yang terkandung dalam Herbavid19.
“Tidak benar jika bahan baku dalam Herbavid19 ada yang dilarang oleh pemerintah Indonesia. Jika ada, bisa disebutkan bahan obat apa yang dilarang. Saat ini sedang berproses izin edar di Badan POM. Namun, sudah konsultasi dan tidak ada bahan baku yang dilarang,” tuturnya.
Selain Herbavid19, bantuan lain yang mereka serahkan ke rumah sakit jug berupa alat medis. Diantaranya APD, kacamata medis, alat rapid test, obat gejala diare, obat herbal Lianhua, dan obat herbal Herbavid19.
@HB