Warga Gelumbang Resahkan Kelompok Anak Punk

MUARA ENIM, MUARAENIMONLINE.COM – Situasi Pandemi wabah virus corona sepertinya tidak dikenal bagi kaum anak-anak yang dijuluki si anak Punk. Wajib pakai masker, Rajin Cuci Tangan Pakai Sabun, dan Jaga Jarak, untuk mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes Covid-19) bagi kaum remaja yang dijuluki si anak Punk tersebut, sepertinya mereka juga tidak mengenal itu.

Berpakaian dan berpenampilan serba urakan serta gantungan anting – anting ditelinga dan tato ditubuh mereka seertinya juga sudah menjadi ciri khas mereka. Namun dalam pengamatan maupun pantauan dari awak media terkait keberadaan mereka tersebut, Si anak Punk yang dijuluki masyarakat selama ini sepertinya didalam hatinya itu adanya pemberontakan dengan kebebasan yang ia miliki selama ini.

Namun mirisnya disisi lain, warga ada yang banyak resah atas keberadaan mereka karena mereka juga tidak segan-segan meminta uang kepada warga ditengah jalan maupun didepan pertokoan kala mereka duduk-duduk dengan santai.

Seperti WN (30) warga Gelumbang Kabupaten Muara Enim tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya saat berbelanja di pertokoan Alfamart Gelumbang itu, ia mengungkapkan keresahannya adanya kelompok anak-anak Punk tersebut, mereka tidak segan meminta uang dan terpaksa kita beri karena merasa kasihan,” ujarnya pada Kamis (24/06).

BACA:  Pj Bupati Muara Enim Sambut Kunjungan Kerja Presiden Jokowi Dalam Rangka Meresmikan Proyek Hilirisasi Batubara

Hal senada dilontarkan pada pegawai Alfamart Gelumbang bersebelahan BRI
yang tak mau disebutkan namanya itu,bahwa para pembeli saat berkunjung ke Alfamart sangatlah risih karena mereka nongkrong terlalu lama diepan Alfamart ini.

“Ya, mau gimana lagi pak, nanti kalau ditegur atau diusir mereka marah dan situasi saat ini tengan pandemik juga, ” terang salah satu pegawai Alfamart tersebut.

Lain halnya dengan Marsidi (40),salah satu aktipis warga Kecamatan Gelumbang Kab. Muara Enim tersebut, bahwa kebebasan mereka memang agak meresahkan masyarakat Namun, lanjut Marsidi, mereka juga ada hak untuk hidup meski mereka dikucilkan banyak orang namun menurut saya peran Pemerintah Kecamatan maupun dinas terkait seharusnya dapat pro aktip dan secara bijak memberikan arahan maupun hal positip bagi mereka.

BACA:  PTBA Beri Bantuan Untuk 105 Masjid Dan 106 Musala

“Ya, yang kita sayangkan mereka tidak patuhi Prokes Covid-19, Namun yang kita sesalkan peran Pemerintah yang terkait hanya bisa menyalahkan mereka Padahal pihak tekait seperti Dinsos dan unsur terkait lainnya dapat lebih peduli dari sisi kemanusian nya,” ungkapnya.

Pantauan media ini dilokasi para anak-anak Punk di Gelumbang saat mereka nongkrong-nongkrong itu akhirnya membubarkan diri dan bergerak bersama kendaraannya yang terlihat penuh dengan modif maupun gaya serba urakan. (Junai)

Facebook Comments


















Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *