Sosialisasi di SMPN 5 Gunung Megang Dengan Tema Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan dan Anak

MUARAENIMONLINE.COM – Karena maraknya kasus pembullyan, perundungan maupun pelecehan seksual yang terjadi di sekolah akhir-akhir ini di muara Enim, sehingga menyikapi hal tersebut Eno Putri Perdana salah satu mahasiswi KKN universitas Serasan muara Enim dari kelompok 1 Desa Panang jaya

Menyampaikan serta mensosialisasikan tentang perlindungan hukum terhadap perempuan dan anak dengan mengajak anak anak SMP N 5 Gunung Megang untuk ikut Menyuarakan STOP terhadap perundungan serta pembullyan terhadap orang lain .

Alhamdulilah di SMP 5 Gunung Megang juga merupakan sekolah ramah anak “Anak Senang, Guru Tenang, Orang Tua Bahagia”. Sehingga sangat baik untuk Eno memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahayanya tindakan pembullyan.

Pembullyan adalah perundungan, yang artinya tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang Dengan sengaja dan berulang ulang terhadap orang lain yang dianggap lemah atau tidak berdaya untuk menyakiti, menghina atau menakut nakuti orang lain secara fisik atau psikis.

Tindakan perundungan
1. Penganiayaan fisik yang menyebabkan luka/sakit, mencubit, mendorong, menendang, mencekik atau menjawer.
2. Bully di dunia maya seperti di Facebook, WhatsApp atau Instagram
3. Pencemaran nama baik
4. Perbuatan tidak menyenangkan
5. Ujaran kebencian yang menimbulkan rasa benci individu maupun kelompok
6. Menganti nama panggilan yang merendahkan
7. Mengucapkan kata kasar/jorok Kata kata besifat rasis (warna kulit, jenis rambut, agama, dll)
8. Kata kata yang bersifat mengancam antar teman.

Bullying memiliki banyak dampak negatif yang dapat mempengaruhi korban, pelaku, maupun lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa dampak negatifnya:

Dampak bagi Korban bullying :
1. Masalah Psikologis: Depresi, kecemasan, rendah diri, bahkan pemikiran untuk bunuh diri.
2. Gangguan Emosi: Merasa takut, stres, atau trauma berkepanjangan.
3. Prestasi Akademik Menurun: Kesulitan berkonsentrasi di sekolah dan menurunnya motivasi belajar.
4. Gangguan Kesehatan Fisik: Sakit kepala, gangguan tidur, dan masalah pencernaan akibat stres berlebihan.
5. Kesulitan Sosial: Menarik diri dari pergaulan, sulit mempercayai orang lain, atau mengalami isolasi sosial.

BACA:  Berbagi Takjil dan Kunjungi Tempat Pembuatan Songket: Meningkatkan Silaturahmi dan Kebersamaan di Bulan Ramadan

Dampak bagi Pelaku bullying
1. Perilaku Agresif: Cenderung lebih kasar dalam berinteraksi dengan orang lain.
2. Masalah Hukum di Masa Depan: Berisiko terlibat dalam tindakan kriminal atau kekerasan.
3. Kesulitan dalam Hubungan Sosial: Sulit menjalin hubungan baik karena dianggap sebagai pribadi yang kasar.
4. Prestasi Menurun: Sering terlibat masalah di sekolah atau lingkungan kerja.

Dampak bagi Lingkungan Sekitar
1. Munculnya Rasa Tidak Aman: Lingkungan sekolah atau tempat kerja menjadi tidak nyaman dan penuh tekanan.
2. Budaya Kekerasan: Jika tidak ditangani, bullying dapat menjadi budaya yang terus berlanjut.
3. Menurunnya Kualitas Pendidikan atau Produktivitas: Fokus belajar atau bekerja terganggu akibat ketegangan dan ketakutan.

Oleh karena itu, penting untuk mencegah dan menangani bullying agar dampak negatif ini tidak semakin meluas.

Bagaimana mengatasi bullying ?
1. Bagi Korban Bullying
• Jangan Diam: Berani berbicara kepada orang yang dipercaya, seperti guru, orang tua, atau teman yang bisa membantu.
• Tetap Tenang dan Percaya Diri: Jangan menunjukkan ketakutan karena pelaku sering merasa puas jika melihat korban takut.
• Hindari Konfrontasi Langsung: Jika memungkinkan, jauhi situasi yang bisa memicu bullying lebih lanjut.
• Kumpulkan Bukti: Jika terjadi bullying secara verbal atau online (cyberbullying), simpan bukti seperti pesan atau rekaman sebagai bahan laporan.
• Cari Dukungan: Bergabung dengan komunitas positif untuk mendapatkan dukungan emosional.

2. Bagi Pelaku Bullying
• Berikan Pemahaman tentang Dampaknya: Pelaku harus memahami bahwa bullying bisa merusak mental dan kehidupan seseorang.
• Diberikan Bimbingan dan Konseling: Bisa melalui guru BK atau psikolog untuk mengetahui alasan di balik perilakunya.
• Dorong untuk Meminta Maaf dan Berubah: Membantu pelaku untuk memahami kesalahannya dan memperbaiki sikap.

BACA:  Mahasiswa KKN Universitas Serasan dan Warga Desa Seleman Gotong Royong Perbaiki Jalan Menuju Lahan Pertanian

3. Bagi Guru dan Sekolah
• Menciptakan Lingkungan Aman dan Nyaman: Sekolah harus memiliki kebijakan anti-bullying yang jelas.
• Meningkatkan Kesadaran melalui Edukasi: Mengadakan sosialisasi rutin tentang bullying dan dampaknya.
• Tanggap terhadap Laporan: Guru dan staf sekolah harus segera menangani kasus bullying dengan tindakan yang tegas dan adil.
• Menyediakan Layanan Konseling: Agar korban dan pelaku bisa mendapatkan pendampingan psikologis.

4. Bagi Orang Tua
• Bangun Komunikasi yang Baik dengan Anak: Anak harus merasa nyaman berbicara tentang masalahnya.
• Ajarkan Empati dan Sopan Santun: Tanamkan sikap menghargai orang lain sejak dini.
• Awasi Aktivitas Anak, Termasuk di Media Sosial: Pastikan anak tidak menjadi korban atau pelaku cyberbullying.

Laporkan ke Pihak Berwenang Jika Diperlukan: Jika bullying sudah masuk kategori kekerasan fisik atau cyberbullying yang serius, segera laporkan kepada pihak yang berwenang.

Dengan kerja sama semua pihak, bullying dapat dicegah dan ditangani secara efektif, sehingga lingkungan menjadi lebih aman dan nyaman bagi semua orang.

Tujuan kegiatan sosialisasi bullying ini sendiri adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, terutama di lingkungan sekolah dan orang tua, tentang bahaya dan dampak negatif dari bullying.

Dengan adanya kegiatan ini mahasiswa KKN kelompok 1 Desa Panang jaya berharap tidak adanya lagi tindakkan kekerasan pembullyan maupun perundungan disekolah SMP N 5 Gunung Megang.

 

Penulis : Eno Putri Perdana, Mahasiswi Hukum Universitas Serasan Muara Enim

Facebook Comments






















Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *