JAKARTA, MUARAENIMONLINE.COM – (Gemapela) Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Lahat siang ini melakukan aksi demonstrasi di KPK pada hari Jum,at, (19/02/21) perihal pelaporan dugaan penyelewengan dana Covid-19 sebesar 23,5 M, yang di gelontorkan dari APBD Kabupaten Lahat. Dalam hal ini, yang diduga di lakukan secara bersama-sama oleh SATGAS Covid-19.
“Aksi treatrikal dengan menabur bibit jagung di depan KPK, serta satu orang menggunakan rompi KPK sambil tangan di ikat ini, di warnai dengan sedikit ketegangan dengan pihak Aparat saat salah satu orator langsung menaiki pagar KPK karena tak kunjung di temui oleh pihak KPK.
“Sundan Wijaya selaku Ketua “GEMAPELA” dalam orasinya menyampaikan bahwa aksi kami hari ini bukan tanpa melalui perjalanan panjang diawali dari pengaduan masyarakat yang mengeluhkan tak kunjung mendapat bantuan di tengah pandemi Covid-19, beserta advokasi langsung ke lapangan untuk mencari data dan fakta, sehingga dari hal itu menghantarkan kami ke depan gedung KPK ini, sangat di sayangkan ketika Satgas Covid-19 yang seharusnya menjadi pionir dalam percepatan penanganan Covid-19 malah memanfaatkan masa pandemi seperti ini untuk menjadi ajang korupsi” tegas Sundan
Saat di mintai keterangan “Belly Apriansyah” selaku kabid OKK “GEMAPELA” tegas mengatakan bahwasanya dana yang di duga sebesar 23,5 M yang bersumber dari APBD ini, sampai hari ini belum ada transparansi dari pihak pemerintah daerah, bahkan dana yang seharusnya di pergunakan untuk percepatan penangan Covid-19 ini, namun kenyataannya sangat tidak jelas peruntukannya, menimbang temuan temuan dari advokasi Gemapela misalnya bantuan benih jagung, dari sektor pertanian yang di berikan ke kelompok tani yang luas lahannya hingga mencapai 500 hektar, dan pada kenyataannya banyak kelompok tani yang tidak punya lahan, bukti bahwa hal itu dilakukan secara serampangan.
Dan kami menuntut agar supaya KPK segera menginvestigasi Dugaan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di Kabupaten Lahat terkhusus indikasi penyimpangan DANA Covid 19 ini” pungkas, Hendro selaku korlap
Aksi ini berakhir setelah tiga perwakilan dari Gemapela di persilakan ke dalam gedung dan di temui langsung oleh perwakilan dari Humas KPK, dengan menyatakan bahwa “terimakasih telah membantu kami dalam menginformasikan dugaan korupsi yang terjadi di daerah, nantinya kalau ada tambahan informasi kiranya untuk dapat segera di masukan karena itu dapat mempercepat proses penanganan”.
Laporan : ril/HB