BPS: Petani Kaltim Alami Penurunan 0,74%

Samarinda – Kondisi menggambarkan kehidupan petani makin terpuruk. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Kalimantan Timur pada Maret 2017 mengalami penurunan sebesar 0,74 persen ketimbang bulan sebelumnya dari 98,99 pada Februari menjadi 98,25 pada Maret.

“Pada Februari petani Kaltim tidak berdaya karena nilai tukar yang 98,99 itu masih rendah, lantas pada Maret NTP-nya justru menurun sehingga menambah ketidakberdayaan petani,” tutur Kepala BPS Provinsi Kaltim M Habibullah, seperti dikutip dari Antara, di Samarinda, Rabu 5 April 2017.

BACA:  Penyalur BBM Resmi Telah Disiapkan Pertamina untuk Pulau Terluar di Bengkulu

Patokan Angka keseimbangan NTP adalah 100. Jika NTP di bawah 100 atau 98,25 seperti yang terjadi pada Maret maka petani merugi karena daya beli untuk kebutuhan rumah tangga tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kebutuhan pertanian.

Namun jika NTP di atas 100 maka petani mendapat keuntungan karena biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari lebih kecil ketimbang keuntungan dari hasil pertanian sehingga petani masih bisa menabung.

Apabila NTP persis 100, berarti kehidupan petani pas-pasan karena keuntungan dari penjualan produk pertaniannya sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan rumah tangga. Habibullah menjelaskan NTP Maret jika dirinci per subsektor masing-masing NTP tanaman pangan tercatat 97,34 dan NTP hortikultura yang paling rendah hanya 93,58.

BACA:  SMSI Muara Enim Siap Jalankan Program Kerja

“Ini berarti kehidupan petani hortikultura paling terpuruk ketimbang petani subsektor lain,” tambahnya seraya menambahkan bahwa NTP perkebunan rakyat tercatat 97,59, NTP peternakan sebesar 104,47, dan NTP perikanan sebesar 100,49.

Facebook Comments


















Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *