Lidig Muara Enim: Pilah Pilih Informasi di Ruang Digital

MUARA ENIM — Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan kembali bergulir. Pada Selasa, 26 Oktober 2021 pukul 09.00 hingga 12.00, telah dilangsungkan Webinar bertajuk “Pilah Pilih Informasi di Ruang Digital”.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

BACA:  Lidig Muara Enim: Menjadi Masyarakat Pancasila di Era Digital

Pada webinar yang menyasar target segmen pelajar, guru, dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum, dihadiri oleh sekitar 126 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni M. Muhaimin, S.IP., M.A., CEO Nextup ID; Betty Marlina, Duta Rumah Belajar Sumsel 2019, Guru SDN 12 Tanah Abang; Dr. Bambang Sadono, S.H., M.H., Dosen Program Magister Ilmu Hukum USM; dan Komang Kertayana, Penggiat Literasi. Tommy Ristanto sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill.

Pada Sesi pertama tampil M. Muhaimin, S.IP., M.A., memaparkan di era sekarang ini media digital sudah menjadi konsumsi keseharian kita, oleh karena itu kita  mengantisipasi berita yang kita konsumsi dengan mengetahui ciri-ciri hoaks dan mampu berpikir kritis dalam menerima berita.

Giliran pembicara kedua, Betty Marlina, menjelaskan sebagai masyarakat digital, sudah seharusnya kita berbagai informasi di media sosial dengan bijak, sebagai bentuk penerapan dari literasi digital demi terwujudnya Indonesia maju dan Indonesia Makin Cakap Berdigital.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Dr. Bambang Sadono, S.H., M.H., mengatakan sosialisasi Pancasila pada generasi milenial masih sangat dibutuhkan, harus dicari metode yang tepat baik melalui pendidikan formal maupun media yang lain, media digital sangat potensial dimanfaatkan, diperlukan bentuk-bentuk yang kreatif untuk melibatkan anak-anak muda, dan diperlukan pesan yang informatif, edukatif, inspiratif, dan motivatif.

BACA:  Lidig Muara Enim: Pahami Batasan Berekspresi di Ruang Digital

Pembicara keempat, Komang Kertayana, menuturkan literasi digital adalah kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi, terdapat 3 jenis dari gangguan informasi yaitu misinformasi, disinformasi, dan mal-informasi. Sedangkan dis-informasi terbagi lagi menjadi beberapa bagian seperti konten satire, konten menyesatkan, konten rekaan, dan lain sebagainya.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Seperti Gustino yang bertanya bagaimana agar netizen kita ini paham akan batasan-batasan dalam etika digital saat berpendapat? Apa yang perlu dilakukan agar tidak terlena sehingga menimbulkan pendapat yang menimbulkan kontroversial dan perpecahan? Narasumber Betty Marlina, menanggapi kita tidak diperkenankan untuk menggiring opini apalagi opini negatif kepada media digital yang lebih luas.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Muara Enim. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.(//)

Facebook Comments


















Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *