Membangun Kembali Kekerabatan Semende – Banten

Jakarta (muaraenimonline.com) – Kontak silaturrrahmi yang sempat terputus di antara kami sejak sama-sama tidak menggunakan BBM (Blacberry Messenger) akhirnya terjalin lagi hari ini di acara Pengukuhan Majelis Agung Raja Sultan (MARS) Indonesia di Kementerian Dalam Negeri, Jl. Merdeka Utara no.7 Jakarta.

Semende
           Kekerabatan Semende – Banten

Beberapa tahun yang lalu, saya sebagai Ketua Himpunan Dzurriyaat Syarif Hidayatullah (HZSH) dan sepupuku, Raden Linawati yang juga memiliki Trah ke Kerajaan Cirebon dan menjadi bagian dari Keluarga Kesultanan Banten sempat beberapa kali berkomunikasi di telpon dan melalui BBM dengan Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja (Kini Sultan Banten) membahas eksistensi Kesultanan Banten di masa mendiang Sultan Muda Banten Tubagus Ismetullah Al Abbas.

Saat itu kami bersama para pemegang Trah Banten dan keluarga besar Azmat Khan, berjuang keras agar dapat mengembalikan kekuasaan dan kewenangan Sultan Banten kepada pemegang dan penerus yang sah yaitu Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja (Sultan Banten sekarang).

Singkat cerita pasca wafatnya Sultan Muda Banten, Tubagus Ismetullah al Abbas 3 Maret 2016 lalu, akhirnya tampuk Kesultanan Banten dinobatkan kepada Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja sebagai Sultan ke-18 Banten.

BACA:  FLO DKI Jakarta Luncurkan Program Jum'at Berkah "Berbagi Pada Sesama" di Masjid Se-DKI Jakarta

Sebagai salah seorang keturunan Syeikh Nur Qodim Al Baharuddin (Puyang Awak), Mubungan Djagat Besemah Libagh-Semende Panjang, Saya memiliki tanggung jawab moril, spiritual dan psikologis untuk merekatkan hubungan kekerabatan emosional antara Djagat Besemah Libagh-Semende Panjang dan Kesultanan Banten.

Sebagaimana diketahui bahwa Syeikh Nur Qodim Al Baharuddin, Pendiri Adat Semende dan Mubungan Djagat Pertama Besemah Libagh-Semende Panjang adalah Cucu Kandung Puyang Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Djati). Praktis berarti bahwa kami “Jeme Semende” khususnya Zurriyaat Puyang Awak adalah bagian dari keluarga Kesultanan Banten dan Kasepuhan Cirebon.

BACA:  Forum Masyarakat Muara Enim Adakan Nobar Film G30S/PKI

Dalam Istilah Budaya Semende, mendatangi Kesultanan Banten sama dengan mengunjungi “Meraje” dan keturunan Meraje.

Kesultanan Banten didirikan oleh Puyang Hasanuddin (Sultan Hasanuddin) yaitu Paman (Meraje) dari Syeikh Nur Qodim Al Baharuddin (Puyang Awak).

Sultan ke-18 Banten ini begitu sederhana dan ramah kepada siapa saja. Bahkan sangat terbuka dengan jalinan silaturrahmi yang kami bangun hari ini dan berharap di kemudian hari dapat bersilaturrahmi dan berziarah khusus kembali ke Kesultanan Banten dan mendukung kegiatan seni budaya Banten serta merajut hubungan Sosial Budaya antara Djagat Besemah Libagh -Semende Panjang dan Kesultanan Banten.

Oleh Tuan Guru Fekri Juliansyah bin Muslim(KIAM RADJA MUDA)                   Pendiri Laskar Adat Semende

Facebook Comments


















Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *