Muaraenimonline.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan iformasi terkait kenaikan impor kurma pada April 2017. Yakni bersamaan menjelang datangnya bulan Ramadan pada akhir Mei.
Kepala BPS Suhariyanto menyatakan bahwa impor kurma naik 49,3 persen pada April di mana negara terbesar pemasok buah khas bulan puasa ini adalah Tunisia.
“Impor kurma naik,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Senin 15 Mei 2017.
Dari data BPS, jika dijabarkan, nilai impor kurma dari Tunisia pada April ini sebesar USD17,31 juta dengan berat kurang lebih 8,62 juta kg. Jumlah ini jauh lebih besar dibanding April tahun lalu yang mana Indonesia mengimpor sekitar 2 juta kg kurma dari Tunisia dengan nilai USD3,93 juta.
Kemudian pada Maret impornya sebanyak 6,64 juta kg dengan nilai USD11,59 juta, Februari 4,15 juta kg dengan nilai impor USD4,55 juta dan Januari 1,37 juta kg senilai USD1,37 juta.
Sehingga kumulatif Januari-April 2017 Indonesia telah mengimpor kurma sebanyak 20,57 juta dengan nilai USD34,83 juta dari Tunisia.
Jika dilihat lebih jauhnya, selain Tunisia, pasokan kurma ke Indonesia pun datang dari Mesir, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, dan Iran yang masuk dalam lima besar negara pengimpor Kurma.