Muaraenimonline.com, Jakarta – Kegiatan masa kampanye dari kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta memang telah berakhir. Akan tetapi, berbagai partai pendukung pasangan calon tetap bergeliat untuk mendongkrak suara.
Tak lain halnya dengan Partai Golkar yang menjadi salah satu partai yang sibuk melakukan geliat politik jelang pencoblosan. Untuk mengawal kemenangan Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Golkar bakal mengerahkan belasan ribu orang.
“Kami telah mempersiapkan 13.034 saksi TPS pada 267 kelurahan 44 kecamatan. Dengan ini Golkar DKI menunjukkan keseriusan memenangkan Ahok-Djarot,” kata Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Ace Hasan Sadjili di Jakarta, Minggu, 16 April 2017.
Dalam pernyataannya yakni di satu TPS nantinya akan ditempatkan sekitar tiga hingga lima orang saksi. Selain belasan ribu saksi, Golkar juga sudah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) yang dinamakan Brigade Beringin pada saat hari pemilihan berlangsung.
“Brigade kita tempatkan kalau ada kecurangan TPS. TRC sudah kita bekali secara cepat untuk mendatangi TPS yang bermasalah,” ujar Kabid Hukum Golkar, Yorris Raweyai.
Selain saksi dan TRC, Golkar juga mengadakan real count untuk memastikan perolehan suara Ahok-Djarot. Perhitungan suara akan dilakukan di DPD Golkar DKI dengan ratusan tim validator.
“Kita punya 705 validator untuk cek langsung kebenarannya dengan menunggu C1 tayang di seluruh Jakarta,” ujar Ace.
Baik Ace dan Yorrys memastikan apa yang dipersiapkan Golkar tidak akan membuat gaduh di hari H. “Enggak (gaduhlah). Emamg mau jadi jagoan,” tegas Yorris.
Selain permasalahan teknis, Golkar juga membentuk tim khusus pemenangan Ahok-Djarot yang diketuai oleh Sekjen Golkar, Idrus Marham. Tim ini bertindak melakukan pendekatan kepada warga Muslim agar tak khawatir memilih Ahok-Djarot saat pencoblosan.
“Pak Ahok bilang ke saya, Pak Sekjen terlalu bodoh saya kalau mau bermusuhan dengan Islam. Siapapun ingin memenangkan pilkada DKI harus memperhatikan dan dekat dengan umat Islam,” kata Idrus.
Untuk menyampaikan pesan Ahok ini, Golkar mengadakan Jakarta Berselawat di pelosok Jakarta. Di acara ini Golkar menjelaskan bahwa Indonesia punya ideologi Pancasila yang tak memandang suku ras dan agama.
“Kami ingin menjelaskan bahwa bangsa plural dan menjadikan pancasila sebagai ideologi negara, final, siapapun yang ganggu akan dihadapi,” tegas Idrus.
Secara umum, Idrus menegaskan apa yang dikerjakan Ahok-Djarot tidak akan bersebrangan dengan umat Muslim. Malah apa yang dikerjakam sejauh ini mendukung kebutuhan umat Muslim seperti memperhatikan marbut dan membangun masjid.
“Kita mau menyampaikan ke rakyat komitmen paslon 2 menang akan bersungguh sungguh memperhatikan mayoritas Muslim dan menjadikan Jakarta rahmatan lil alamin,” tutup Idrus.