Muaraenimonline.com – Satu keluarga jadi sasaran aksi penembakan oleh petugas polisi yang sedang menggelar razia kendaraan di Kota Lubuk Linggau Sumatera Selatan yang ramai masih menjadi perbincangan hangat.
Walaupun, keempat korban luka tembak sudah mulai membaik. Akan tetapi, tetap belum ada titik terang perihal motif penembakan itu.
Dari dilakukannya penelusuran di lokasi penembakan yang sempat menghebohkan pada Selasa, 18 April 2017, pun tak membuahkan hasil. Seluruh warga yang berada di sepanjang Tempat Kejadian Perkara (TKP) polisi, memilih menutup mulutnya.
Tidak diketahui alasan warga di lokasi kejadian ini bungkam. Seluruhnya menghindar dari awak media.
Sementara itu, di RS Sobirin Lubuk Linggau, kondisi ibu dan anak, Novianti (30) dan Genta (2), dikabarkan mulai membaik.
Bayi dua tahun yang sempat terserempet peluru di kepalanya itu terlihat mulai bermain di dalam kamar pasien. Sementara Novianti yang terkena peluru di bahu kanan, mulai terlihat bertenaga.
Di kesempatan itu, seperti sebelumnya Novianti masih mengingat jelas kejadian penembakan yang menewaskan mertuanya itu. “Saya sudah sampaikan berhenti ke Diki (sopir), tapi dia tetap melaju. Saat itu, kami berpikir mungkin memang tidak akan dikejar polisi,” ujar Novianti, Kamis, 20 April 2017.
Novianti pun kemudian baru menyadari jika mobil mereka dikejar polisi ketika ada suara tembakan. Dan di saat itu juga, bahu kanannya mengeluarkan darah, termasuk anaknya Genta dengan kepala mengucur darah.
Sementara mertuanya Surini (50), sudah terkulai dengan darah di sejumlah bagian tubuh. “Tak lama mobil berhenti. Lalu ada lagi polisi dengan motor menggedor kaca dengan pistol,” katanya.
Penembakan pun dilakukan lagi. Novianti pun berteriak dan meminta tolong agar anaknya dibawa ke rumah sakit. “Setelah itu saya tidak ingat apa-apa lagi. Orang-orang sudah ramai,” katanya.
Aksi penembakan ini sebelumnya terjadi pada Selasa, 18 April 2017, sekira pukul 11.00 WIB di ruas jalan Lubuk Linggau. Ketika itu, sebuah mobil dengan delapan penumpang dari Rejang Lebong Bengkulu sedang melintas dengan tujuan menghadiri pesta pernikahan.
Namun, karena sopir ketakutan ada razia polisi. Mobil itu pun dipacu kencang dan menimbulkan kecurigaan. Apalagi, hampir menabrak petugas polisi yang bertugas. Mobil itu pun dikejar dan kemudian diberondong peluru. Akibat kejadian itu, lima orang tertembak dan seorang di antaranya meninggal dunia di tempat.