Jakarta (muaraenimonline) – Persoalan bulying bukan pertama kali terjadi di indonesia, dan yang menjadi tragis persoalan tersebut muncul dari institusi yang seharusnya mencetak para generasi bangsa yakni Universitas Gunadarma Jakarta. Namun tentu persoalan yang muncul tersebut tidak serta merta membuat mahasiswa yang tergabung di Kamsri (Kesatuan Angkatan Muda Sriwijaya yang mengenyam pendidikan di Universitas Gunadarama diam, mereka mengambil inisiatif untuk membuat gubrakan untuk menjadi pengerrak gerkakan anti bullying yang bertujuan untuk mengecam bullying. Sosialisasi dan orasi berlangsung selama 2 hari sejak senin, 17/7/2017 dan masih berlangsung hingga saat ini.
Dalam orasinya tersebut kader kamsri yakni Purqon (Mahaiswa Psikologi Gunadarma) Leo Pranata (Mahasiswa teknik gunadarma) dan Robby Gustia (Mahasiswa komunikasi gunadarma), Jack Sinaga (Mahasiswa teknik Gunadarama). Mengatakan bahwa kasus tersebut tidak sepantasnya terjadi mengingat mahasiswa adalah pihak yang menjadi contoh , bukan malah menjadi perusak moral.
Lebih lanjut perwakilan gerakan anti bullying Gunadarma yakni purqon menatakan, bahwa sebagai mahasiswa perantauan asal Sumatra bagian Selatan mengajak semua pihak untuk peduli dengan masalah ini karena dapat merugikan semua pihak. Gerakan yang kami rintis dengan kawan-kawan juga akan melakukan edukasi dini terhadap mahasiswa gunadarma dan merangkul korban bullying seperti Muhammad Farhan. Kami akan menemui Muhammad Farhan guna memberikan dukungan agar tidak muncul persoalan kasus bullying yang dialaminya.
Purqon dkk (mahasiswa psikologi gunadarma) selaku pelopor gerakan juga menyampaikan kasus bullying juga tidak menutup kemungkinan terjadi di institusi lain tak hanya gunadarma jadi seharusnya gerakan ini juga menjadi garda terdepan untuk edukasi bahwa tindakan tersebut tidak seharusnya terjadi karena kita sebagai mahasiswa adalah pihak yang seharusnya menjadi contoh bukan sebagai perusak moral. Ketika bulling terjadi saya sedikit mempertanyakan kemana intelektualisme mahasiswa ? apakah sudah hilang Cuma karena tergerus pergaulan di ibu kota. Purqon dengan lugas menyampaikan bahwa sebagai mahasiswa gunadarma atas nama pelopor gerakan anti bulying gunadarma mengajak semua pihak peduli dengan persoalan buliying karena dari buliying ini dapat mengakibatkan pihak lain dirugikan. Tragis rasanya jika persoalan buliyung di jadikan bahan lelucon karena itu merupakan tindakan yang salah apalagi dilakukan oleh oknum mahasiswa.
Purqon (mahasiswa psikologi gunadarma) menyampaikan bahwa jangan sampai dengan adanya aksi buliying ini mengakibatkan pihak kampus yang disalahkan karena hal ini terjadi murni karena oknum mahasiswa bukan kampus, buktinya melalui gerakan ini kami mengutuk keras persoalan bulying yang terjadi di kampus gunadarama dan kami sebagai suara mahasiswa gunadarma yang peduli dan intelektual..Kami juga mengharapkan partisipasi masyarakat untuk bercermin terhadap diri sendiri atas maraknya kasus bullying,dan tidak tertutup kemungkinan juga untuk pihak media terkhusus media telivisi untuk ikut bercermin terhadap acara televisi yang kami teliti secara tidak langsung menunjukkan tidakan bulying sebagai bahan canda.
Ditemui di kantor DPP Kamsri di bilangan Panglima Polim, Sekjen Kamsri Andry Swantana menyampaikan bahwa gerakan ini muncul berdasarkan simpati dan harapan jangan pernah terjadi hal serupa di institusi manapun teramasuk di Sekolah/universitas yang ada di provinsi Sumbagsel (Bengkulu, Lampung, Jambi, Palembang, Bangka-Belitung, karna sudah sepatutnya mahasiwa jadi contoh moral bangsa bukan perusak moral bangsa. (Al’Djamaz)
Menolak Bulliying, Kamsri Lakukan Edukasi di Kampus Gunadarma

Facebook Comments