4 Orang Anak Jadi Korban Dahsyatnya Rudal AS di Suriah

Damaskus: Amerika Serikat (AS) luncurkan serangan rudal ke Suriah, dampaknya banyak korban tewas dari warga sipil. Mereka yang tewas termasuk anak-anak.

“Serangan udara AS yang menargetkan pangkalan udara di Suriah, menewaskan sembilan warga sipil. Empat korban tewas di antaranya adalah anak-anak,” menurut laporan Kantor Berita SANA, seperti dikutip AFP, Jumat 7 April 2017.

“Lima warga sipil tewas di Desa Shayrat, yang berada di luar pangkalan udara itu,” imbun laporan SANA.

Empat korban tewas lainnya yakni berada di dua desa terdekat, di Al-Hamrat dan Al-Manzul.

Dahsyatnya Rudal tersebut menyerang pada Jumat 7 April 2017, pukul 3.45 pagi waktu Suriah. Target dihadapkan pada landasan pacu, hangar, menara pengawas dan tempat penyimpanan amunisi.

BACA:  Puluhan Tewas ketika AS Bom Masjid Aleppo

Dua kapal perang AS dikerahkan di Laut Mediterania dalam serangan unilateral ini. Ini adalah bentuk perlawanan AS terhadap penggunaan gas beracun,-kemungkinan sarin,- terhadap warga sipil di Suriah, yang diduga dilakukan oleh pihak pasukan pemerintah dan menewaskan lebih dari 80 jiwa.

Trump telah mempertimbangkan berbagai pilihan yang ditawarkan kepadanya oleh para pemimpin militernya. Pada Kamis 6 April malam, ia bertemu Menteri Pertahanan James Mattis dan Ketua Kepala Staf Gabungan, demi membahas pilihan berbeda yang telah tersedia.

Presiden dilaporkan memberi pilihan sederhana, dan operasi lebih luas yang akan menghancurkan infrastruktur dan mungkin mengakibatkan korban jiwa.

BACA:  PNS dan Staf Militer Saudi Dapat Bonus dari Raja Salman

Tampaknya Trump memilih respons yang lebih moderat, menargetkan lanud yang diyakini telah dipakai buat menyerang warga sipil Suriah, Selasa. Tapi itu tidak akan cukup, setidaknya pada tahap ini, untuk menyingkirkan rezim Assad.

Laporan awal menunjukkan bahwa AS menghantam satu lapangan terbang, pasokan bahan bakar, dan berbagai pesawat Suriah. Tidak ada satupun target yang diyakini mengandung senjata bahan, dan kabarnya ada pesawat Rusia di lanud tersebut.

Pilihan Trump dipersulit oleh sejumlah faktor. Pasukan Rusia berpangkalan di Suriah dan Washington akan bertindak ekstrem untuk mengabaikan korban di kalangan pasukan itu. Laporan dari Pentagon menyatakan bahwa Rusia telah diperingatkan sebelum operasi dimulai.

Facebook Comments


















Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *